Rabu, 27 April 2011

Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir

Suatu hari Nabi Musa a.s mengumpulkan para pengikutnya beliau memberikan nasehat agar para pengikutnya selalu beriman kepada Allah dan beriman pada hari akhir serta hal-hal yang gaib.
“Wahai kaumku adakah orang yang paling mengetahui hal-hal yang gahib?” tanya Nabi Musa pada suatu kesempatan.
“tidak ada satupun di antara kami yang mengetahui hal tersebut, wahai Musa” kata salah satu pengikutnya.
“ketahuilah bahwa aku adalah manusia yang paling mengetahui hal-hal yang ghaib” kata Nabi Musa. Mendengar perkataan Nabi Musa, kaumnya hanya mengangguk-angguk saja.
Setelah kejadian itu, Nabi Musa ditegur oleh Allah swt, “Wahai Musa! Engkau tidak berhak berkata demikian. Ketahuilah, hai Musa ada hamba-ku yang paling mengetahui hal ghaib”
“siapakah hamba-mu itu, ya Allah?” tanya Nabi Musa penasaran.

Rabu, 13 April 2011

Kisah Si Kusta, Si Botak dan Si Buta

Dari Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu, ia mendengar Nabi shollallohu ‘alayhi wasallam bersabda: “Ada tiga orang Bani Israil: satu berpenyakit kusta, satu botak kepalanya, dan satu buta.
Allah Ta’ala hendak menguji mereka, maka Allah mengutus seorang malaikat (dalam bentuk manusia) kepada mereka. Malaikat itu datang kepada Si Kusta
dan bertanya, “Apakah yang paling kamu inginkan?”

Minggu, 10 April 2011

Burung Gagak dan Air Minum

Ada seekor burung gagak yang kehausan, dia berputar-putar di tempat rendah mencari air untuk minum. Setelah mencari cukup lama, tidak setetes air pun berhasil ditemukannya.
Pada saat dia hampir putus asa, tiba-tiba dia melihat tidak jauh dari tempatnya berada ada sebuah botol yang didalamnya berisi air. Gagak sangat senang, dia lalu terbang ke arah botol itu dan berhenti tepat disebelah botol. Akan tetapi air didalam botol itu terlalu sedikit, mulut botol juga terlalu kecil dan leher botol sangat panjang, jika dilihat lagi botol tersebut menyerupai bentuk kendi.

Bagaimanapun gagak berusaha, paruhnya tetap tidak bisa mencapai air. "Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan?" tanya gagak dalam hati sambil berjalan berputar-putar di sekeliling botol, akhirnya dia berhasil menemukan sebuah cara.

Raja Dijadikan Budak

Kadangkala untuk menunjukkan sesuatu kepada sang Raja, Abu Nawas tidak bisa hanya sekedar melaporkannya secara lisan. Raja harus mengetahuinya dengan mata kepala sendiri, bahwa masih banyak di antara rakyatnya yang hidup sengsara. Ada saja praktek jual beli budak.

Dengan tekad yang amat bulat Abu Nawas merencanakan menjual Baginda Raja. Karena menurut Abu Nawas hanya Baginda Raja yang paling patut untuk dijual. Bukankah selama ini Baginda Raja selalu mempermainkan dirinya dan menyengsarakan pikirannya? Maka sudah sepantasnyalah kalau sekarang giliran Abu Nawas mengerjai Baginda Raja.

Abu Nawas menghadap dan berkata kepada Baginda Raja Harun Al Rasyid.
 

Cerita Anak Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting